Bab 3. Keseimbangan Lingkungan
KESEIMBANGAN
LINGKUNGAN
STANDAR KOMPETENSI : Memahami
komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan
dan AMDAL
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan
Tujuan Pembelajaran:
a. Menjelaskan pentingnya
menjaga keseimbangan lingkungan.
b. Menjelaskan bentuk
interaksi antarkomponen ekosistem dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
c. Menjelaskan dan
memberikan contoh konkret dampak eksploitasi berlebihan terhadap ekosistem.
d. Membuat poster atau
artikel yang menjelaskan dampak negatif eksploitasi berlebihan terhadap suatu
ekosistem beserta solusinya.
Lingkungan merupakan
segala yang mengelilingi suatu organisme dan mempengaruhi cara hidup
organisme tersebut.
Keseimbangan lingkungan dapat
diartikan sebagai kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun
dari aktivitas manusia,serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan
kehidupan di dalamnya.
Keseimbangan lingkungan dapat tercapai ketika interaksi
antara organisme dan faktor lingkungan dan interaksi antar komponen dalam suatu
lingkungan dapat berjalan dengan proporsional.
Daya dukung lingkungan merupakan
kemampuan lingkungan untuk mendukung kelangsungan hidup makhluk hidup
didalamnya.
Lingkungan juga mampu untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke
keadaan seimbang ketika lingkungan mendapat gangguan atau kerusakan
sampai batas tertentu yang disebut dengan daya lenting lingkungan
A. PENGERTIAN
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Suatu lingkungan
sebenarnya bersifat dinamis dan memiliki kemampuan untuk mendukung kelangsungan
hidup makhluk hidup di dalamnya yang disebut daya dukung lingkungan. Lingkungan
juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke keadaan
seimbang ketika lingkungan mendapat gangguan atau kerusakan sampai batas
tertentu yang disebut daya lenting lingkungan.
Sebagai contohnya adalah keadaan
sekitar Gunung Krakatau yang semula menjadi tempat hidup banyak organisme,
namun setelah terjadi letusan pada tahun 1883, keadaan sekitar menjadi rusak
dan hampir seluruh organisme mati.
Namun setelah sekitar 125 tahun kemudian,
tempat itu kembali pulih seperti dulu lagi.Keseimbangan
lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam
maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga
kestabilan kehidupan di dalamnya.
Keseimbangan lingkungan akan tercapai bila
ada interaksi organisme dangan faktor lingkungan dan interaksi antarkomponen
dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional.
1. Interaksi
AntarkomponenEkosistem disusun oleh
komponen biotik dan abiotik. Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam
menjaga keseimbangan lingkungan dan kestabilan ekosistem. Interaksi
antarkomponen biotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan dapat kita lihat
pada peristiwa rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Adanya interaksi yang
saling membutuhkan antarkomponen biotik di rantai makanan dan jaring-jaring
makanan, menyebabkan tidak akan ada satupun komponen biotik yang populasinya
akan bertambah terlalu cepat atau menurun drastis.
Pada lingkungan yang
seimbang, tidak akan terjadi peningkatan atau penurunan populasi komponen
biotic tertentu secara mencolok.Selain interaksi
antarkomponen biotik, terdapat juga interaksi antara komponen biotik dengan
komponen abiotik. Keseimbangan lingkungan akan tercipta bila interaksi
antarkomponen biotik dan abiotik berjalan dengan sesuai dan berkesinambungan.
Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, air, intensitas cahaya, kelembapan,
salinitas, dan perubahan kondisi lingkungan juga dapat mengancam keseimbangan
lingkungan.
2. SuksesiKetika gangguan yang
masuk ke dalam suatu lingkungan berada di luar ambang batas toleransi maka
keseimbangan lingkungan akan terganggu. Gangguan yang masuk ke lingkungan dapat
berasal dari lingkungan alam atau akibat campur tangan manusia. Gangguan alam
yang sangat merusak, seperti kebakaran, sempa bumi, badai, tornado, dan letusan
gunung api dapat menghancurkan komunitas biologis. Setelah terjadi gangguan
alam, lingkungan akan mengalami proses pemulihan. Struktur komunitas akan
mengalami suatu perubahan yang disebut suksesi, yaitu proses perubahan
komposisi spesies dalam suatu komunitas biologi akibat adanya gangguan pada
komunitas itu.
Terdapat 2 macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi
sekunder.a.
Suksesi primer
Suksesi primer yaitu proses perubahan
komposisi komunitas yang terjadi pada suatu kawasan yang pada mulanya hampir
tidak ada kehidupan. Biasanya terjadi pada pulau vulkanis baru atau area yang
awalnya tertutup glasier atau lapisan es.
Contoh organisme yang berperan pada
suksesi primer yaitu lumut dan Lichenes. Organisme yang mampu tumbuh pertama
kali dan kemudian membentuk suatu ekosistem disebut organism pionir atau
spesies pionir.b.
Suksesi sekunder
Suksesi sekunder yaitu proses perubahan
komposisi komunitas yang terjadi pada area yang mulanya ada kehidupan tetapi
kemudian mengalami beberapa gangguan yang menyebabkan hilangnya komunitas yang
ada di area itu dan hanya meninggalkan tanah yang tetap utuh. Tetapi pada
umumya area itu akan pulih kembali.
Contoh : hutan yang mengalami penebangan
c. Komunitas klimaks
Komunitas klimaks adalah komunitas yang
dihasilkan dari proses suksesi. Didominasi organisme yang memiliki umur
panjang, seperti pohon-pohon besar dan hewan yang memiliki siklus hidup yang
panjang.
Soal :
1. Apa yang dimaksud
dengan keseimbangan lingkungan?
2. Jelaskan bagaimana
interaksi antar komponen biotik dapat menjaga keseimbangan lingkungan
3. Apa yang di maksud
dengan suksesi?tulis macam-macamnya
4. Apa yang menyebabkan
terjadinya suksesi di suatu ekosistem?
5. Apa yang akan terjadi
pada sungai yang tercemar bila tidak terjadi pencemaran lagi?
B. DAMPAK EKSPLOITASI
BERLEBIHAN TERHADAP EKOSISTEM
Beberapa dampak negatif terhadap
ekosistem akibat eksploitasi berlebihan manusia
1. Fragmentasi dan
Degradasi HabitatKawasan hutan yang pepohonannya banyak
ditebang untuk memenuhi kesejahteraan manusia atau pembangunan jalan yang
melintasi hutan merupakan contoh fragmentasi habitat. Fragmentasi dan degradasi
habitat menyebabkan munculnya berbagai masalah, antaralain seperti kematian
organisme karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya
keanekaragaman spesies pada habitat tersebut
2. Terganggunya Aliran
Energi di Dalam ekosistemKetika proses penebangan dan pembakaran
hutan selesai, maka kawasan itu kemudian akan ditanami satu jenis tumbuhan
(sistem monokultur), contoh : padi. Hal itu menyebabkan aliran energi yang
semula kompleks, yaitu antara beberapa jenis produsen, konsumen, dan
detritivoria menjadi aliran energi yang lebih sederhana, yaitu satu jenis
produsen, beberapa konsumen, dan detritivoria.
3. Resistensi Beberapa
Spesies MerugikanPenggunaan pestisida dan antibiotika
yang berlebihan untuk membunuh populasi organism yang merugikan dapat
menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan
antibiotik tersebut.
4. Hilangnya Spesies
Penting di Dalam EkosistemHilangnya satu organisme dapat
memberikan dampak yang cukup besar di dalam ekosistem.
5. Introduksi Spesies
AsingIntroduksi spesies asing dapat merugikan
dalam suatu ekosistem karena spesies tersebut tidak memiliki predator alami..
contohnya ledakan populasi tanaman enceng gondok, dikarenakan tidak terdapatnya
predator alami (Neochetine eichhorniae) yang mengontrol pertumbuhan populasi
tanaman tersebut.
6. Berkurangnya Sumber
Daya Alam TerbaharuiSemua sumber daya alam yang dapat
diperbaharui seperti kayu, tanduk, dan gading jika digunakan dan dieksploitasi
secara berlebihan akan menurunkan jumlah dan kualitas sumber daya alam
tersebut.
7. Terganggunya Daur
Materi di Dalam EkosistemMeningkatnya aktivitas manusia di dunia
berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Contohnya daur karbon yang terganggu
akibat semakin banyaknya penggunaan bahan bakar. Melimpahnya CO2 yang
dihasilkan dari proses pembakaran dapat memberikan efek buruk, salah satunya
adalah pemanasan global.
C. EKSPLOITASI BERLEBIHAN
PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK1.
Ekosistem DaratEkosistem darat mencakup seluruh bioma
yang terdapat di daratan, meliputi hutan, padang rumput, gurun, dan sebagainya.
Eksploitasi berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terjadi pada
ekosistem hutan. Semakin banyaknya manfaat yang dihasilkan dari ekosistem hutan,
maka semakin banyak pula manusia yang menggunakan sumber daya hutan untuk
kesejahteraan hidupnya secara berlebihan tanpa memperhatikan keseimbangan
ekonomi.Hutan, terutama hutan hujan tropis,
merupakan pengkonsumsi karbon dioksida terbesar karna vegetasinya memerlukan
CO2 untuk fotosintesis. Namun, adanya CO2 yang berlebih yang menyebabkan
pemanasan global. Salah satu efek pemanasan global adalah mencairnya es di
kutub. Bila es mencair, maka permukaan air laut akan naik yang dapat
mempengaruhi keseimbangan ekologis di seluruh bumi. Kebakaran hutan dan
penebangan pohon dalam jumlah besar juga menyebabkan hilangnya habitat makhluk
hidup yang tinggal di dalamnya.
2. Ekosistem AkuatikEkosistem akuatik yang meliputi laut,
sungai, danau, dan perairan lainnya dapat mengalami eksploitasi pula.
Eksploitasi sumber daya akuatik dapat berupa penangkapan organisme laut secara
berlebihan. Rusaknya atau pengambilan terumbu karang dapat menyebabkan
hilangnya tempat tinggal bagi organisme yang ada pada ekosistem terumbu karang.Ancaman lain yang dapat mengganggu
ekosistem perairan adalah penggunaan ekosistem perairan sebagai daerah wisata.
Penetapan daerah wisata perairan dapat dikatakan sebagai eksploitasi apabila
daerah wisata tersebut tidak dikelola dengan baik. Misalnya pantai yang telah
tercemar oleh sampah yang dibuang pengunjung tempat wisata tersebut. Hal itu
akan mengganggu keberadaan organisme yang ada di ekosistem tersebut
D. UPAYA MENJAGA
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Beberapa contoh upaya untuk menjaga
keseimbangan lingkungan, yaitu :
1. Mengurangi penggunaan
kertas dan mendaur ulangnya
2. Mengurangi penggunaan
bahan-bahan kimia dalam rumah tangga karena dapat mencemari lingkungan
3. Tidak boros dalam
penggunaan air dan membangun daerah resapan air di halaman rumah
4. Mengurangi produksi
sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya
5. Menghemat penggunaan
bahan bakar
6. Menghentikan jual-beli
berbagai spesies hewan langka
7. Tidak membakar hutan
untuk membuka lahan
8. Menerapkan sistem
bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan, yaitu dengan mengendalikan hama
secara alami dengan metode biological control (menggunakan musuh alami dari
hama). Upaya ini untuk mencegah munculnya populasi hama yang resisten terhadap
pestisida.
9. Pengawasan ketat oleh
pemerintah terhadap berbagai produk impor. Upaya ini untuk mencegah masuknya
spesies asing ke dalam negeri
10. Hal terpenting yang
perlu dilakukan dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan adalah upaya
pelestarian hutan dengan cara reboisasi, tidak melakukan penebangan hutan
secara acak, dan menghentikan penebangan hutan secara liar. Penegakan hukum
yang tegas dan adil juga perlu dilakukan terhadap perambah dan penebang hutan
liar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar