BAB 1. LIMBAH
A. Latar
Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah
yang dapat diidentifikasi. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Mata pelajaran IPA diharapkan
menekankan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi,
dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk menerapkan
konsep IPA secara bijaksana. Mata pelajaran IPA berhubungan dengan bagaimana
memahami alam secara sistematis, juga merupakan wahana bagi peserta didik untuk
memahami diri dan alam sekitar, serta bagaimana memperlakukan alam sekitar guna
menjaga kelestariannya. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran adaptif,
yang bertujuan membekali peserta didik dasar pengetahuan tentang hukum-hukum
kealaman serta makhluk hidup dan tidak hidup yang menjadi dasar sekaligus
syarat kemampuan, yang berfungsi mengantarkan peserta didik guna mencapai
kompetensi program keahliannya. Di samping itu mata pelajaran IPA mempersiapkan
kemampuan peserta didik agar dapat mengembangkan program keahliannya pada
tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
B. Tujuan
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
3. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
4. Mengembangkan kemampuan IPA untuk menunjang kompetensi
produktif.
C. Standar
Kriteria Lulusan
No
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1
|
Memahami gejala gejala
alam melalui pengamatan
|
a.
Mengidentifikasi obyek
secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
b.
Mengidentifikasi obyek
secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam
abiotik
|
2
|
Memahami polusi dan
dampaknya terhadap manusia dan lingkungan
|
a.
Mengidentifikasi jenis
limbah
b.
Mengidentifikasi jenis
polusi pada lingkungan kerja
c.
Mendeskripsikan dampak
polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
d.
Mendeskripsikan
cara-cara menangani limbah
|
3
|
Memahami komponen
ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan
Amdal
|
a.
Mengidentifikasi
komponen ekosistem
b.
Menjelaskan konsep
keseimbangan lingkungan
c.
Mendeskripsikan Amdal
|
Modul 1. Limbah
A. Tujuan
Pembelajaran
1.
Melalui
kegiatan diskusi kelas tentang pengertian limbah berdasarkan peraturan yang berlaku,
siswa dapat menjelaskan karakteristik limbah sebanyak 2 ciri
2.
Melalui
kegiatan diskusi kelas tentang BML setiap hasil aktivitas manusia berdasarkan
peraturan yang berlaku, siswa dapat
menjelaskan 2 kriteria BML pada hasil aktivitas manusia
B.
Materi
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Keutuhan lingkungan hidup sangat dipengaruhi
oleh manusia dalam bentuk pemenuhan kebutuhan yang teroperasionalkan dalam
bentuk pembangunan. Salah satu tindakan manusia yang merugikan lingkungan dalam
bentuk tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup
tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan UU RI No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah adalah sisa
suatu usaha dan/atau kegiatan. Dalam hal ini, limbah merupakan salah satu
faktor yang dapat merusak lingkungan akibat ulah manusia. Untuk memperluas
pengetahuan anda tentang limbah, lengkapi gambar dan pertanyaan di bawah ini!
Gambar
|
Peristiwa
|
Dampak Bagi Manusia
|
Dampak bagi Lingkungan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.
Dari
kedua gambar di atas, sebutkan 3 syarat suatu zat/benda/barang dikatakan
limbah!
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
2.
Jelaskan
jenis kegiatan-kegiatan manusia yang dapat menghasilkan limbah!
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Berdasarkan
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Baku Mutu Lingkungan
Hidup adalah ukuran batas atau kadar mahluk hidup, zat, energy, atau komponen
yang ada atau harus ada dan/atau unsure pencemar yang ditenggang keberadaannya
dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Pada kajian
Baku mutu lingkungan, hanya beberapa jenis BML yang dibahas yaitu meliputi baku
tingkat kebisingan(Kepmen Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996), Baku mutu limbah
domestik(Kepmen Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003) dan Baku mutu air(PP No.
20 Tahun 1990).
Peruntukan Kawasan/ Lingkungan Kesehatan
|
Tingkat kebisingan db(A)
|
Peruntukan Kawasan
|
|
1. Perumahan
dan pemukiman
|
55
|
2. Perdagangan
dan jasa
|
70
|
3. Perkantoran
dan perdagangan
|
65
|
4. Ruang
terbuka hijau
|
50
|
5. Industry
|
70
|
6. Pemerintahan
dan fasilitas umum
|
60
|
7. Rekreasi
|
70
|
Lingkungan Kegiatan
|
|
1. Rumah
sakit, sekolah dan tempat ibadah
|
55
|
1. Baku tingkat
kebisingan
a. Kebisingan
adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan
manusia dan kenyamanan lingkungan;
b.
Tingkat kebisingan adalah ukuran energi bunyi
yang dinyatakan dalam satuan Desibel disingkat dB;
c.
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal
tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau
kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan;
2.
Baku
mutu air limbah domestik
Parameter
|
Kadar
Maksimum
(mg/l,
Ex : pH)
|
pH
|
6-9
|
BOD
|
100
|
Minyak
dan lemak
|
10
|
TSS
(total suspen-ded solid)
|
100
|
a.
Air limbah domestik adalah air limbah yang
berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman (real
estate), rumah makan (restauran), perkantoran,
perniagaan, apartemen dan asrama;
b.
Baku mutu air limbah domestik adalah ukuran
batas atau kadar unsure pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam air limbah domestik yang akan dibuang atau dilepas ke air
permukaan
c.
Baku mutu air limbah domestik berlaku bagi :
1) Semua
kawasan permukiman, kawasan perkantoran, kawasan perniagaan, dan apartemen;
2) Rumah
makan (restauran) yang luas bangunannya lebih dari 1000 meter persegi
3) Asrama
yang berpenghuni 100 (seratus) orang atau lebih
d. Baku Mutu Air
1) Baku mutu air adalah batas atau kadar makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen lain yang ada atau harus ada dan atau unsur
pencemaran yang ditenggang adanya dalam air pada sumber air tertentu sesuai
dengan peruntukannya
2) Baku
mutu limbah cair adalah batas kadar dan jumlah unsur pencemaran yang ditenggang
adanya dalam limbah cair untuk dibuang dari satu jenis kegiatan tertentu
3) Baku
mutu air laut adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya di dalam air laut
Untuk memperdalam pengetahuan kalian tentang baku mutu lingkungan,
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Menurut
Anda, apakah yang dimaksud dengan Baku Mutu Lingkungan?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…..
2.
Perhatikan gambar di samping dan jawablah pertanyaan di bawah ini!
a.
Menurut anda, apakah sumber makanan pada gambar
disamping layak untuk dikonsumsi?
Ikan Berformalin
|
b.
Berdasarkan konsep baku mutu lingkungan, menurut
Anda hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi jenis makanan
sesuai gambar disamping!
…………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
3.
Perhatikan gambar di samping dan jawablah pertanyaan di bawah ini !
a.
Apakah pendapat Anda tentang ilustrasi/gambar
tersebut !
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
b.
Menurut Anda, bagaimana hubungan limbah dengan
Baku Mutu Lingkungan agar tidak terjadi kondisi seperti gambar di samping.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Modul
2. Klasifikasi Limbah
A. Tujuan
Pembelajaran
1.
Setelah
menyimak penjelasan guru tentang klasifikasi limbah, siswa dapat mengelompokkan
4 jenis limbah berdasarkan kategori sumbernya
2.
Setelah
menyimak penjelasan guru tentang klasifikasi limbah, siswa dapat memberikan
contoh jenis-jenis limbah berdasarkan kategori senyawanya
3.
Melalui
kegiatan presentasi tentang klasifikasi limbah berdasarkan wujudnya, siswa
dapat menjelaskan 3 karakteristik setiap jenis limbahnya
B. Materi
Beranjak dari pemenuhan kebutuhan manusia, pembangunan
berbagai sektor terus berkembang. Dengan meningkatnya pembangunan di segala
bidang, khususnya pembangunan di bidang industri, semakin meningkat pula jumlah
limbah yang dihasilkan. Sejalan dengan fungsi manusia sebagai manajemen
lingkungan yang berkewajiban menjaga keasrian lingkungan. Maka dibutuhkan
upaya/kegiatan untuk dapat mengelola limbah yang dihasilkan sesuai dengan
karakteristiknya. Oleh karena itu, klasifikasi limbah sangat dibutuhkan untuk
mengidentifikasi limbah yang berujung ke bagaimana cara mengolahnya.
Klasifikasi limbah terbagi menjadi :
1. Berdasarkan
sumbernya, limbah terbagi menjadi limbah rumah tangga(domestik), limbah
industri, limbah pertanian dan limbah pertambangan
2. Berdasarkan
wujudnya, limbah terbagi menjadi limbah cair, limbah padat dan limbah gas
3. Berdasarkan
senyawanya, limbah terbagi menjadi limbah organik dan limbah anorganik
4. Berdasarkan
sifatnya(toksisitasnya), limbah terbagi menjadi limbah B3 dan limbah Non B3
Klasifikasi limbah berdasarkan sumbernya,
No
|
Ilustrasi
|
Penjelasan
|
Jenis
Limbah
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
1. Berdasarkan
kategori sumbernya, Manakah jenis limbah yang paling berpengaruh di daerah
kalian! Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
2. Berikan
contoh setiap jenis limbah berdasarkan sumbernya!
a.
………………………………………….
b.
………………………………………….
c.
………………………………………….
d.
………………………………………….
Klasifikasi berdasarkan senyawa
penyusunnya,
Berdasarkan
pantauan kalian di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah, lengkapi tabel di
bawah ini!(min 3)
No
|
Kriteria
|
Di Lingkungan Sekolah
|
Di Lingkungan Rumah
|
1
|
Limbah organik
|
|
|
2
|
Limbah
anorganik
|
|
|
3
|
Kegiatan yang
menghasilkan limbah organik
|
|
|
4
|
Kegiatan yang
menghasilkan limbah anorganik
|
|
|
1.
Berdasarkan
kategori senyawa penyusunnya, manakah jenis limbah yang paling banyak terdapat
di lingkungan sekolah? Jelaskan alasannya!
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
2.
Manakah
jenis limbah yang paling banyak terdapat di lingkungan rumah? Jelaskan
alasannya!
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
3.
Apakah
jenis aktivitas di lingkungan sekolah yang sangat berpengaruh terhadap adanya
limbah anorganik? Jelaskan alasannya!
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
4.
Apakah
jenis aktivitas di lingkungan rumah yang sangat berpengaruh terhadap kuantitas
limbah organik? Jelaskan alasannya! …………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
Klasifikasi Limbah Berdasarkan
Wujudnya,
Berdasarkan
wujudnya, limbah terbagi menjadi limbah cair, limbah padat dan limbah gas.
Penjelasan untuk limbah cair teruraikan pada tabel di bawah ini!
No
|
Jenis
Limbah Cair
|
Penjelasan
|
Contoh
|
1
|
Domestik
|
|
|
2
|
Industri
|
|
|
3
|
Rembesan
dan Luapan
|
|
|
4
|
Air
Hujan
|
|
|
Limbah padat atau yang sering kita kenal
dengan istilah “sampah” merupakan
jenis limbah yang sangat erat hubungannya dengan perilaku manusia. Penggolongan
sampah dapat didasarkan pada beberapa kriteria, yaitu asal, komposisi, bentuk,
lokasi, proses terjadinya, sifat dan jenisnya.
1. Berdasarkan asalnya, sampah
terbagi menjadi sampah domestik, sampah industri, sampah hasil kegiatan
pertanian, sampah hasil perdagangan, sampah hasil kegiatan pembangunan dan
sampah jalan raya
2. Berdasarkan komposisinya,
sampah terdiri atas sampah seragam dan sampah campuran
3. Berdasarkan bentuknya, sampah
terbagi menjadi sampah padatan, sampah cairan, sampah berbentuk gas
4. Berdasarkan lokasinya, sampah
mencakup sampah kota dan sampah daerah
5. Berdasarkan proses terjadinya,
sampah dibedakan menjadi sampah alami dan non alami
6. Berdasarkan jenisnya, sampah
mencakup sampah makanan, kebun, kertas,plastik, kain, kayu, logam,
gelas,keramik, abu dan debu
7. Berdasarkan sifatnya, sampah
dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik
No
|
Jenis
Aktivitas
|
Jenis Sampah
|
Alternatif
Pengganti
|
1
|
Pola
makan
|
|
|
2
|
Pola
kebersihan diri(mandi)
|
|
|
3
|
Pola
belanja
|
|
|
4
|
Pola
bekerja
|
|
|
Limbah
gas dan partikel merupakan limbah yang banyak dibuang ke udara. Secara
alamiah, udara mengandung unsur kimia seperti oksigen, nitrogen, hidrogen,
karbon dioksida, dan beberapa jenis gas lain. Penambahan unsur gas ke dalam
udara yang melampui kandungan alaminya akibat aktivitas manusia akan menurunkan
kualitas udara. Partikel adalah butiran halus yang mungkin masih terlihat oleh
mata telanjang seperti uap air, debu, asap, fume dan kabut. Menurut
Wardhana(1995) partikel dapat berupa keadaan-keadaan berikut,
No
|
Lingkungan/Kondisi
|
Jenis limbah
gas
|
1
|
Sekolah
|
|
2
|
Pasar
|
|
3
|
Jalan raya
|
|
4
|
Kantor
|
|
5
|
Letusan gunung berapi
|
|
v
Fume merupakan padatan yang terdapat di udara, yang
biasanya terjadi akibat kondensasi uap air, sublimasi atau reaksi kimia lainnya
v
Aerosol adalah partikel yang terhambur dan melayang di
udara
v
Fog/ kabut dalah aeorosol berupa butiran air yang berada
di udara
v
Smoke/asap merupakan aerosol yang berupa campuran antara
butir padatan dan cairan yang terhambur melayang di udara
v
Dust/debu adalah aeorosol berupa butiran padat yang
terhambur dan melayang di udara karena adanya hembusan angin
v
Smog adalah campuran smoke dan fog
Modul 3. Limbah B3
A. Tujuan Pembelajaran
1.
Melalui
kegiatan diskusi tentang limbah B3
berdasarkan peraturan yang berlaku, siswa dapat menguraikan kembali 3
penjelasan tentang limbah B3
2.
Melalui
kegiatan diskusi kelompok tentang karakteristik limbah B3, siswa dapat
menjelaskan 3 karakteristik limbah B3
3.
Melalui
kegiatan diskusi kelompok tentang karakteristik limbah B3, siswa dapat
memberikan contoh 3 jenis limbah B3 berdasarkan karakteristiknya
B. Materi Pembelajaran
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 85 Tahun 1999 jo 18
Tahun 1999, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(B3) merupakan sisa
suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Suatu limbah dikatakan
limbah B3, jika setelah dilakukan pengujian limbah tersebut memiliki salah satu
karakteristik di bawah ini yaitu
No
|
Karakteristik
|
Uraian
|
1
|
Mudah
meledak
(explosive)
|
Limbah yang pada
suhu dan tekanan standar(250C, 760 mmHg) dapat meledak atau
melalui reaksi kimia dan/fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan
|
2
|
Mudah
terbakar
(flammable)
|
Limbah berupa
cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24 % volume dan/atau pada titik
nyala tidak lebih dari 600C(1400F) akan menyala apabila
terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760 mmHg, limbah bukan cairan yang pada temperatur dan tekanan
standar(250C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui
gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila
terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus, limbah yang
bertekanan yang mudah terbakar/pengoksidasi (pemicu kebakaran)
|
3
|
Reaktif
|
Limbah yang pada
keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan, dapat
bereaksi hebat dengan air, apabila bercampur dengan air berpotensi
menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap/atau asap beracun dalam jumlah
yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan, Limbah Sianida,
Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat
menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan
kesehatan manusia dan lingkungan, dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu
dan tekanan standar(250C, 760 mmHg), menyebabkan kebakaran karena
melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil
dalam suhu tinggi
|
4
|
Beracun
|
Limbah yang
mengandung pencemar bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat
menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh
melalui pernapasan, kulit atau mulut. Penentuan sifat racun untuk
identifikasi limbah ini dapat menggunakan baku mutu konsentrasi TCLP(Toxicity
Characteristic Leaching Porcedure) pencemar organik dan anorganik dalam
limbah
|
5
|
Infeksi
|
Secara
mikrobiologi, cairan dari laboratorium atau bidang kedokteran dapat
mengandung mikroorganisme phatogen yang dapat menginfeksi jaringan luka pada
bagian tubuh yang lain. Seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada
pekerja, pembersih jalan dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah
|
6
|
Korosif
|
Menyebabkan
iritasi(terbakar) pada kulit, menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng
baja(SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan
temperatur pengujian 550C, Mempunyai pH sama atau kurang dari 2
untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang
bersifat basa
|
7
|
Teratogenik
(kecacatan)
|
Dalam ilmu
kedokteran, kecacatan dapat dipengaruhi oleh faktor genetis dan lingkungan.
Kecacatan dapat terjadi pada janin dalam kandungan. Umumnya, faktor
lingkungan berupa infeksi virus, obat yang dikonsumsi ibu(aminopterin,
thalidomide, barbiturat), radiasi
|
8
|
Karsinogenik
|
Limbah yang
bersifat karsinogenik dapat menimbulkan kanker(pertumbuhan sel di luar batas
normal). Terjadinya kanker memerlukan waktu pertumbuhan. Sehingga dampaknya
akan terlihat beberapa tahun kemudian setelah terkena dampak. Jenis limbah B3
ini dapat berasal dari bahan makanan
|
9
|
Mutagenik
|
Limbah yang
bersifat mutagenik mengakibatkan perubahan genetik/ mutasi yang berakhir pada
kecacatan. Jenis limbah B3 ini dapat terjadi karena faktor radiasi
|
Jawablah
pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan 3 kriteria suatu limbah
termasuk ke dalam limbah B3!
a.
…………………………………………………………………..
b.
………………………………………………………………….
c.
………………………………………………………………….
2. Sebutkan 3 jenis karakteristik
limbah B3 yang berdampak terhadap keturunannya!
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
3. Berikan contoh jenis limbah
untuk minimal 5 karakteristik limbah B3!
a.
…………………………………………………………………..
b.
…………………………………………………………………..
c.
…………………………………………………………………..
d.
…………………………………………………………………..
e.
…………………………………………………………………..
Lengkapi
teka teki di bawah ini!
Modul 4 Limbah Pada Lingkungan
Kerja
A. Tujuan
Pembelajaran
Melakukan kegiatan identifikasi
limbah pada lingkungan kerja untuk dapat diolah menjadi barang yang memiliki
nilai guna
B. Materi
Pembelajaran
Kebutuhan manusia dapat
terpenuhi melalui kegiatan produksi baik secara teknis maupun administratif.
Kegiatan produksi selain menghasilkan barang utama, sering menghasilkan barang
yang bersifat non ekologis dan non ekonomis. Barang non ekologis dan ekonomis
inilah yang terkategorikan limbah. Berdasarkan UU RI No 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan, kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tidak
bisa kita pungkiri bahwa kesehatan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
Oleh karena itu, bentuk upaya individu produktif harus dilandasi dengan
lingkungan yang sehat pula. Sehingga efek samping produksi yang berpeluang mengganggu kesehatan di
lingkungan kerja harus dapat diubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai
ekologis dan ekonomis ataupun bermanfaat bagi kesehatan manusia.
1.
Identifikasi Limbah Recylce dan
Non Recycle
No
|
Lingkungan Kerja
|
Limbah
|
|
Recylce
|
Non
Recylce
|
||
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
2.
Kegiatan Kreatif Siswa :
1. Pembuatan pernak-pernik dari
kertas daur ulang
2. Pembuatan makalah tentang hidup
sehat di lingkungan kerja (kantor)
3. Pembuatan makalah tentang packing,
penempatan barang retail yang sesuai dengan kesehatan dan lingkungan
a.
Judul
: ……………………………………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………………………...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar