Kamis, 26 November 2015

T A I K ! ! ! T O L O L ! ! !

Teringat postingan adhi N di linked-in
Banyak pekerja direkrut karena skill-nya, tapi kemudian terpaksa dipecat karena sikapnya.
Banyak wanita dinikahi karena cantiknya, tapi kemudian terpaksa diceraikan karena sikapnya.

Sikap (attitude) sepertinya sepele, padahal ini adalah penentu.
SETUJUUUUU???

Orang sama seperti gunung es.
Saat anda memandang gunung es, hanya 15%, yang tampak itulah "bakat", sisanya "karakter" ada dibawah permukaan, tersembunyi.
Semakin besar bakat mereka, semakin besar kebutuhan mereka akan karakter yang kuat  "Dibawah permukaan" untuk menopang mereka.

Well.. Well.. Well..

Teringat kejadian tadi pagi dan beberapa bulan lalu pada seorang siswa berseragam putih abu-abu.
Yang membicarakan gurunya di BBM dengan sebutan ANJ**K, selidik punya selidik ternyata siswa tersebut menyebut guru tersebut hanya disebabkan karena sang guru mengawasi terlalu ketat ketika Ujian.

TA*K...!! Gerutu seorang siswa, tugas banyak banget, dasar guru TOLO*..!!
Pernah mendengar kalimat itu? ketika keluar kelas atau baru selangkah dari pintu kelas?

Pernah juga saya menasihati seorang anak SMP, yang entah faktor kebiasaan orang tua atau lingkungan.
Dia sangat sangat familiar mengunakan kata-kata TA*K, TOLO*, ANJI*K.. dan entah kosakata apa lagi.
Dengan entengnya dan tanpa dosa anak tersebut hanya menjawab "Kaak.. siapa bilang sikap itu penting, itu buktinya di TV ada pemimpin ngomong TOLO* dan TA*.. dia bisa jadi orang kak.."
Jleebbb..!! Mlongoo..

"Anjin* tu guru, Gua sumpahin tuh guru sial seumur hidupnya"
Pernah baca tulisan seperti ini di buku seorang siswa dan penyebabnya hanya karena ditegor ketika pelajaran berlangsung.

So.. penting g sih attitude itu???
Perlu g sih attitude itu???

Saya akan jawab dengan lantang dan terdepan, amat sangat PENTIIIIING!!!

Mungkin banyak diantara kita yang membenarkan bahkan memuji-muji gaya bicara "pemimpin" kita yang sering berkata kasar dalam berdebat atau bermusyawarah tersebut.
Padahal Tuhan dan Nabi mereka tidak pernah mengajarkan demikian.
MUNGKIN MEREKA LUPA..
Atau tidak pernah diajarkan??

Belajar menata perkataan.
Soalnya lidah itu lebih tajam dari pisau.
Dan perbuatan baik tidak bisa selamanya mengobati luka hati.
Lewat tutur kata yang baik insyaAlloh akan menghadirkan sikap dan prilaku yang baik pula.
Karena tidak mengikut sertakan syaitan dalam perbuatan.

Mengenai judul ini hanya untuk menarik minat teman-teman, mohon maaf jika judulnya tidak berkenan.
#miris





Tidak ada komentar:

Posting Komentar