Produktivitas ekosistem
Produksi bagi ekosistem merupakan proses pemasukan dan penyimpanan energi dalam ekosistem perairan.
pemasukan energi dalam ekosistem yang dimaksud adalah pemindahan energi cahaya menjadi energi kimia oleh produsen.
Produktivitas adalah laju produksi suatu makhluk hidup dalam ekosistem perairan.
Sumber energi utama bagi kehidupan adalah cahaya
matahari. Energi cahaya matahari masuk ke dalam komponen
biotik melalui
produsen (organisme fotoautrotof) yang diubah menjadi energi kimia tersimpan di
dalam senyawa organik. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari
berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia tersebut
digunakan organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan
organisme-organisme dalam ekosistem untuk menerima dan menyimpan energi dinamakan
produktivitas ekosistem.
Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas
primer dan produktivitas sekunder.
a.
Produktivitas primer
Sumber energy primer bagi ekosistem cahaya matahrai energi cahaya matahari hanya dapat diserap oleh organisme tumbuhan hijau dan organisme fotosintetik.
Energi cahaya digunakan untuk mensintesis molekul anorganik menjadi molekul organik yang kaya energy.
Molekul tersebuut selanjutnya disimpan dalam bentuk makanan dalam tubuhnya dan menjadi sumber bahan organik bagi organisme lain yang heterotof. Organisme yang memiliki kemmapuan untuk mengikat energy dan lingkungan disebut produsen.
Sumber energy primer bagi ekosistem cahaya matahrai energi cahaya matahari hanya dapat diserap oleh organisme tumbuhan hijau dan organisme fotosintetik.
Energi cahaya digunakan untuk mensintesis molekul anorganik menjadi molekul organik yang kaya energy.
Molekul tersebuut selanjutnya disimpan dalam bentuk makanan dalam tubuhnya dan menjadi sumber bahan organik bagi organisme lain yang heterotof. Organisme yang memiliki kemmapuan untuk mengikat energy dan lingkungan disebut produsen.
Produktivitas primer adalah kecepatan organisme autotrof sebagai
produsen mengubah energi cahaya Matahari menjadi energi kimia dalam bentuk
bahan organik. Hanya sebagian kecil energi cahaya yang dapat diserap oleh
produsen. Produktivitas primer berbeda pada setiap ekosistem,
yang terbesar ada pada ekosistem hutan hujan tropis dan ekosistem hutan bakau.
Produktifitas primer dibagi menjadi dua yaitu produktivitas primer
kotor (PPk) dan produktivitas primer bersih (PPB).
·
Produktivitas
primer kotor (PPk)
adalah seluruh bahan organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis pada
organisme fotoautotrof. Lebih kurang 20% dari PPK digunakan oleh
organisme fotoautotrof untuk respirasi,
tumbuh dan berkembang.
·
Produktivitas
primer bersih (PPB)
adalah sisa energi produktifitas primer kotor yang baru disimpan. Biomassa
organisme autotrof (produsen) diperkirakan mencapai 50%-90% dari seluruh bahan
organik hasil fotosintesis. Hal ini menunjukkan simpanan energi kimia yang
dapat ditransfer ke trofik selanjutnya melalui hubungan makan dimakan dalam
ekosistem.
Produktivitas primer bersih (PPB) net primary productivity, NPP) sama dengan produktivitas primer kotor dikurangi energi yang digunakan oleh produsen untuk respirasi (Rs):
Produktivitas primer bersih (PPB) net primary productivity, NPP) sama dengan produktivitas primer kotor dikurangi energi yang digunakan oleh produsen untuk respirasi (Rs):
[NPP = GPP
– Rs ]
b. Produktivitas sekunder & Efisiensi ekologi
Produktivitas
sekunder (PS) adalah kecepatan organisme
heterotrof mengubah energi kimia dari bahan organik yang dimakan menjadi
simpanan energi kimia baru di dalam tubuhnya. Energi kimia dalam bahan organik
yang berpindah dari produsen ke organisme heterotrof (konsumen primer)
dipergunakan untuk aktivitas hidup dan hanya sebagian yang dapat diubah menjadi
energi kimia yang tersimpan di dalam tubuhnya sebagai produktivitas bersih.
Demikian juga
perpindahan energi ke konsumen sekunder dan tersier akan selalu menjadi
berkurang. Perbandingan produktivitas bersih antara trofik dengan trofik-trofik
di atasnya dinamakan efisiensi ekologi. Diperkirakan hanya sekitar
10% energi yang dapat ditransfer sebagai biomassa dari trofik sebelumnya ke
trofik berikutnya.
Sumber energi primer bagi ekosistem adalah cahaya matahari. Energi cahaya matahari hanya dapat diserap oleh organisme tumbuhan hijau dan organisme fotosintetik. Energi cahaya digunakan untuk mensintesis molekul anorganik menjadi molekul organik yang kaya enerrgy.
Molekul tersebut selanjutnya disimpan dalam bentuk makanan dalam tubuhnya dan menjadi sumber bahan organik bagi organisme lain yang heterotrof. Organisme yang memiliki kemampuan untuk mengikat energy dari lingkungan disebut produsen.
Sumber energi primer bagi ekosistem adalah cahaya matahari. Energi cahaya matahari hanya dapat diserap oleh organisme tumbuhan hijau dan organisme fotosintetik. Energi cahaya digunakan untuk mensintesis molekul anorganik menjadi molekul organik yang kaya enerrgy.
Molekul tersebut selanjutnya disimpan dalam bentuk makanan dalam tubuhnya dan menjadi sumber bahan organik bagi organisme lain yang heterotrof. Organisme yang memiliki kemampuan untuk mengikat energy dari lingkungan disebut produsen.
Fotosintesis
Merupakan suatu proses biokimia memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dan energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Reaksi kimia untuk fotosintesis:
Merupakan suatu proses biokimia memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dan energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Reaksi kimia untuk fotosintesis:
12H2O
+ 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O
Faktor
yang mempengaruhi faktor produktifitas dalam perairan:
·
Cahaya Matahari: Cahaya matahari
merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan produktivitas primer,
karena cahaya matahari merupakan faktor penting untuk proses fotosintesis dalam
pembentukan produktivitas primer.
·
Zat Hara / Nutrisi: Zat hara
memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan produktivitas primer, dengan
banyaknya kelimpahan zat hara pada suatu perairan maka akan dapat memacu
pertumbuhan produktivitas primer, karena zat hara sangat di perlukan untuk
pertumbuhan produktivitas primer khususnya bagi pertumbuhan fitoplankton.
Elemen-elemen nutrien utama yang dibutuhkan dalam jumlah besar adalah karbon,
nitrogen, fosfor, oksigen, silikon, magnesium, potassium, dan kalsium,
sedangkan nutrien trace elementdibutuhkan dalam
konsentrasi sangat kecil, yakni besi, copper, dam vanadium (Levinton, 1982).
Menurut Parsons et al. (1984), alga
membutuhkan elemen nutrien untuk pertumbuhan. Beberapa elemen seperti C,
H, O, N, Si, P, Mg, K, dan Ca dibutuhkan dalam jumlah besar dan disebut
makronutrien, sedangkan elemen-elemen lain dibutuhkan dalam jumlah sangat
sedikit dan biasanya disebut mikronutrien atau trace
element.
·
Suhu: Dalam hal ini suhu berperan
penting untuk membantu keragaman musim yang mengakibatkan menghilangnya
termoklin dan mendorong terjadinya turbulensi yang mendorong massa air yang di
bawah untuk membawa zat hara yang di bawah naik ke atas untuk keperluan fotosintesis.
Suhu juga mempengaruhi daya larut gas-gas yang di perlukan untuk proses
fotosintesis seperti CO2 dan O2. gas-gas ini akan mudah terlarut dalam suhu
yang tinggi, akibatnya fotosintesis ditingkatkan pada suhu yang rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar